Senin, 17 Mei 2010

Meneladan Keluarga Kudus Nazareth


Betapa pentingnya teladan dan contoh hidup lebih daripada semua maksud baik yang diungkapkan dengan kata-kata, termasuk kata-kata bijak sekalipun. Itulah pesan utama Surat untuk Keluarga-keluarga Kristiani yang dikirimkan Komisi Kerasulan Keluarga KAJ (10/4/2010). Menurut Pst. Ignas Tari, MSF, Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ, perihal keteladanan dan contoh hidup tersebut begitu kentara dalam perkawinan dan hidup berkeluarga.

"Seorang ayah yang menekankan pentingnya belajar bagi anak-anaknya, harus juga memberikan teladan dan contoh kepada anak-anaknya bahwa belajar memang penting," tulis Rm. Ignas mencontohkan keteladanan dalam surat tersebut.
Namun, di sisi sebaliknya, pasangan suami-isteri yang memilih untuk mengakhiri perkawinan dengan perpisahan karena merasa sudah tak cocok lagi dengan pasangan, tentu saja sukar mendidik anak-anaknya untuk mengusahakan kesetiaan dalam perkawinan. "... contoh hidup mempunyai kekuatan untuk mengarahkan hidup orang," tegas Pst. Ignas.

Keteladanan Keluarga Nazareth
Dalam surat edisi April tersebut, Pst. Ignas beserta Komisi Kerasulan Keluarga mengajak keluarga-keluarga Kristiani untuk merenungkan beberapa segi keteladanan Keluarga Kudus Nazareth: Yesus, Maria dan Yusuf. Dalam Keluarga Nazareth itulah terdapat model, pola, teladan yang sempurna dari perkawinan dan hidup berkeluarga. Yesus, Maria dan Yosef, hidup bersama dalam semangat rukun dan damai karena pribadi mereka masing-masing berkembang dalam iman kepada Tuhan, bertumbuh dalam kasih kepada Tuhan dan sesama, bekerjasama saling menolong dan tidak memaksakan kehendak.

"Kisah Yesus pada umur 12 tahun di dalam Bait Allah (Luk 2:41-52), merupakan salah satu contoh kisah yang menggambarkan bahwa Maria dan Yosef bekerjasama mendidik, memperhatikan, dan mengasuh Yesus sehingga makin berkembang sebagai pribadi yang berkenan kepada Allah dan sesama," tulis Pst. Ignas mencontohkan keteladanan Keluarga Nazareth dalam surat tersebut.

Tantangan Hidup dalam Perkawinan
Menurut Pst. Ignas, perkawinan dan hidup berkeluarga saat ini mengalami banyak sekali tantangan. Namun, justru karena tantangan itulah orang perlu mencari dan menemukan model, pola, teladan yang sempurna dari perkawinan dan hidup berkeluarga.

"Keluarga Kudus merupakan teladan yang sempurna dari Hidup bersama dalam semangat rukun dan damai di dalam perkawinan dan hidup berkeluarga. Keluarga Kudus bisa menjadi obat bagi setiap luka dalam perkawinan dan hidup berkeluarga yang disebabkan oleh konflik suami-isteri, konflik orang tua-anak. Keluarga Kudus mengajari setiap anggota di dalam keluarga untuk mengusahakan hidup bersama yang rukun dan damai," jelas Pst.Ignas.

Dicontohkan dalam surat tersebut, seorang suami bisa belajar dari Santo Yosef mengenai teladan sempurna untuk bekerjasama bersama isterinya mendidik dan mengasuh anak. Seorang isteri bisa belajar dari Bunda Maria mengenai teladan sempurna dari kasih ke-ibuan terhadap anak. Seorang anak bisa belajar dari Yesus mengenai teladan sempurna dari kepatuhan dan hormat terhadap orang tua. [Sumber: Surat utk Keluarga Kristiani - edisi April 2010.]

source: http://kaj.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=125&Itemid=50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar